Hari Raya Galungan “ Bukan Hanya Melawan Kejahatan dari Luar Tapi Refleksi Diri”

Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 7 September 2016 Buda Keliwon Dunggulan penanggal 6 sasih ketiga caka 1938 merupakan hari suci umat agama hindu. Hari raya Galungan merupakan  perwujudan dari kemenangan dharma ( kebaikan) melawan adharma( ketidakbaikan). Pada hari raya tersebut umat hindu menghaturkan sembah puja maupun puji syukur kehadapan Tuhan Yang Mahaesa Ida Sang Hyang Widha Wasa) sang  pencipta alam beserta isinya.

( Ni Wayan Ella Apriyani S.H/ staff bagian perlengkapan BAUK Universitas Udayana)

Tentunya Hari Raya Galungan mempunyai makna yang dalam bagi umat hindu dalam menyikapi diri dan menyucikan diri. Terlebih, kepada generasi muda saat ini yang berada dalam era globalisasi sangat mudah terhasut pengaruh baik itu negatif maupun positif perkembangan  jaman .Perlu adanya mawas diri bagi kaum remaja untuk memfilter pengaruh dalam masyarakat.Di hari yang suci ini hendaknya dapat memaknai “Dengan introspeksi diri kembali, bagaimana kita mengalahkan adharma yang ada dalam diri kita sendiri pada khususnya” Ujar Ni Wayan Ella Apriyani S.H selaku staf perlengkapan Biro administrasi umum dan keungan(BAUK) Universitas Udayana.

(I Wayan Artadana / Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Udayana)

Sudah selayaknya bagi umat hindu dapat merefleksi diri pada hari raya Galungan agar mampu menjadi pribadi yang baik. Bukan hanya menang atas segala tantangan dan kejahatan dari luar “ harus manpu pula menang atas ego serta hawa nafsu negatif yang menyebabkan manusia masuk kedalam kegelapan. Astungkara jika kita mampu mulat sarira niscaya dapat menjadi pribadi yg lebih baik ke depannya”. Ujar I Wayan Artadana Wakil Presiden Mahasiswa. Tentunya, semua tindakan berakar dari pikiran sucikanlah pikiran terlebih dahulu sebelum bertindak maupun berucap karena, dharma selalu tertanam didalam hati setiap manusia. (DiahAst)