Universitas Udayana Jalin Kerja Sama dengan YAPPIKA Melalui Program BASIS
Denpasar - Universitas Udayana (Unud) menjalin kerja sama dengan Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat (YAPPIKA) melalui Program Building an Enabling Environment and Strong Civil Society in Indonesia (BASIS) yang didukung oleh Uni Eropa dan Serikat Pengajar Hak Asasi Manusia Indonesia (SEPAHAM Indonesia) yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bertempat di Aula Gedung Fakultas Hukum Unud Kampus Denpasar, Senin (20/1/2025). Sebagai implementasi MoU dalam kesempatan yang sama sekaligus dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Dekan Fakultas Hukum Unud dengan Direktur Eksekutif YAPPIKA.
Direktur Eksekutif YAPPIKA Fransiska Fitri Kurnia Sari dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini tidak hanya melangsungkan acara seremonial tetapi juga menandai dari awal sebuah kolaborasi yang strategis dan bermakna. Program BASIS, yang bertujuan untuk membangun infrastruktur pendukung bagi masyarakat sipil dan demokrasi yang inklusif, menghadirkan pendekatan yang terintegrasi untuk menciptakan ruang sipil yang kondusif di Indonesia.
Dalam konteks ini peran perguruan tinggi menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan tetapi juga sebagai motor penggerak transformasi sosial. Universitas memiliki posisi yang unik dan strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat sipil yang kuat. Sebagai pusat pembelajaran dan produksi pengetahuan, universitas menjadi tempat dimana orang muda yang menjadi penentu arah perubahan dapat dijembatani dengan pengetahuan dalam mengenali pentingnya demokrasi, keadilan dan penghormatan hak asasi manusia. Lebih dari itu universitas juga dapat menjadi ruang yang aman bagi ruang muda untuk mampu berpikir kritis, menyuarakan aspirasi dan berkontribusi secara nyata mengatasi berbagai tantangan sosial.
"Sebagai bagian dari program BASIS, kita percaya bahwa kolaborasi dengan universitas adalah langkah strategis untuk memperkuat peran pendidikan tinggi dalam menciptakan perubahan sosial," ujarnya.
Melalui pelaksanaan program ini kita bersama-sama akan mendukung universitas untuk dapat menjadi pusat pembelajaran dan pelatihan bagi orang muda dan masyarakat sipil lokal, mendorong kolaborasi lintas pihak, serta mendorong menghasilkan pengetahuan yang relevan dan aplikatif. Pihaknya berharap kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung lingkungan kampus yang kondusif bagi tumbuhnya demokrasi dan hak asasi manusia.
Sementara Rektor Unud Prof. I Ketut Sudarsana pada sambutannya menyampaikan Unud sebagai lembaga pendidikan tinggi pada dasarnya menyambut baik adanya Program BASIS sebagai upaya dalam mendukung kemajuan peran masyarakat sipil untuk mencapai tujuan SDGs/TPB, khususnya yang berkaitan dengan pemenuhan ekonomi, kesetaraan gender dan kehidupan sosial yang inklusif serta upaya pelestarian lingkungan, dengan memfokuskan untuk meningkatkan kapasitas perempuan, pemuda, kelompok minoritas, penyandang disabilitas dan organisasi-organisasi masyarakat sipil untuk mengentaskan kemiskinan, kesenjangan dan transisi hijau yang adil.
"Saya berharap program ini nantinya dapat memaksimalkan peran perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dan sekaligus pusat pembelajaran serta pengetahuan masyarakat terutamanya dalam mendukung upaya peningkatan kapasitas perempuan, pemuda, kelompok minoritas, penyandang disabilitas dan organisasi masyarakat sipil untuk mencapai tujuan dalam SDGs/TPB," ujar Rektor.
Usai acara penandatangan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Diskusi Terbatas dengan tema "Peran Perguruan Tinggi Dalam Penguatan Masyarakat Sipil Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" yang menghadirkan empat narasumber yakni Dr. Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si (Ketua Bali Sruti), Dr. Jimmy Z. Usfunan, S.H.,M.H (Akademisi FH Unud), Dr. Muktiono, S.H.,M.Phil (Ketua Sepaham Indonesia) dan Direktur Eksekutif YAPPIKA (Fransiska Fitri Kurnia Sari).