Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Gelar Seminar Nasional dan Pertemuan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia
Dalam rangka kegiatan HUT ke-40 dan Badan Kekeluargaan (BK) ke-30 Fakultas Teknologi Pertanian, dan Dies Natalis Universitas Udayana (Unud) ke-62, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana selenggarakan Seminar Nasional dan Pertemuan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI) bertempat di Aula Pascasarjana Kampus Sudirman Denpasar, Senin (30/9/24). Kegiatan yang mengusung tema “Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Pariwisata Budaya” ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, ST.,Ph.D.
Hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Teknologi Pertanian beserta jajaran, ketua dan anggota FKPT-TPI, para pembicara, ketua dan anggota Forum Dekan FKPT-TPI, ketua dan anggota Forum Program Studi Teknologi Pangan, ketua dan anggota Forum Ilmu dan Teknologi Pangan, ketua dan anggota Forum Teknologi Hasil Pertanian, ketua dan anggota Forum Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, ketua dan anggota Forum Teknologi Industri Pertanian, ketua dan anggota Forum Pertanian dan Biosistem, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Ketua Umum Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA), Ketua Umum Asosiasi Agroindustri Indonesia (AGRIN), Ketua Umum Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA).
Ketua Panitia Seminar Dr. I Wayan Arnata, S.TP.,M.Si dalam laporannya menyampaikan, jumlah peserta yang hadir dari Forum Dekan yaitu 24 orang, Forum Program Studi 68 orang, Ketua Asosiasi 4 orang, dan jumlah peserta seminar nasional 69 orang. Makalah seminar yang dipresentasikan di dalam seminar nasional ini akan dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional, terindeks Sinta, yang ada di bawah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, antara lain Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri (Sinta 3), Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) (Sinta 3), Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) (Sinta 4), dan Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno (Sinta 4). Sehingga diharapkan publikasi ini dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder, peneliti, akademisi, maupun praktisi.
Sementara itu, Ketua Forum FKPT-TPI Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, Pertemuan akhir tahun FKPT-TPI ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan FKPT-TPI. Saat ini telah terdaftar 88 institusi sebagai anggota dari FKPT-TPI dari beberapa fakultas seperti dibawah Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Fakultas Informatika, Fakultas Sain dan Teknologi, Fakultas Intustri dan lainnya, serta ada juga institusi vokasi seperti Politenik Negeri Lampung (Polinela), Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) dan lainnya. Pada fakultas dan institusi vokasi ini terdapat departemen/jurusan/program studi yang masuk dalam rumpun ilmu Teknologi Pertanian sebagai bagian FKPT-TPI.
FKPT-TPI merupakan forum komunikasi dan kerjasama perguruan tinggi teknologi pertanian se-Indonesia dalam meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perguruan tinggi untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan industri pertanian di Indonesia. Melalui sharing dan diskusi termasuk kerjasama penelitian terkait dalam ilmu dan teknologi di keilmuan ilmu-ilmu teknologi pertanian diharapkan akan dapat melahirkan gagasan baru dan ide-ide inovatif untuk peningkatan pembangunan pertanian dan industri pertanian di Indonesia, dimana juga akan mendukung dunia pariwisata.
Bentuk Kerjasama yang termasuk juga penelitian kolaborasi pada ranah ilmu sejenis ataupun yang berhubungan, sangat penting saat ini dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang ilmu terkait (Teknologi Pertanian). Pada aspek lainnya, pemenuhan dan pencapaian beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan target kinerja yang harus dipenuhi pimpinan institusi menjadi penting, sehingga kerjasama dan kolaborasi menjadi suatu yang mesti dilakukan diantara institusi perguruan tinggi dan juga dengan pihak lainnya.
FKPT-TPI diharapkan dapat meningkatkan fungsinya dalam peningkatan pendidikan tinggi terkhusus dalam keilmuan Teknologi Pertanian, dimana juga memberikan peran dalam menjaga mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Peran aktif dan sumbangsih dari dosen-dosen dan pemegang jabatan dalam FKPT-TPI diharapkan akan dapat memperkuat pondasi keilmuan dan memperkuat arah Pendidikan Tinggi di Indoesia yang mana berkaitan dengan kesiapan lulusan untuk dapat memasuki lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, untuk mutu pendidikan yang salah satu indikatornya dapat diketahui dari pencapaian akreditasi institusi dan program studinya. Saat ini pendidikan tinggi mulai tahun 2025, sesuai Permendikbud Ristek No 53 tahun 2023 semuanya akan melaksanakan akreditasi lewat Lembaga Akreditasi Mandiri. Bagi anggota FKPT-TPI terdapat 2 Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang akan menaungi, yaitu LAM Teknik dan LAM PTIP (Pendidikan Tinggi Ilmu Pertanian). Pada Ilmu-ilmu Pertanian sudah berdiri LAM PTIP, diharapkan awal tahun 2025 nanti sudah dapat beroperasi.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna Wijaya, M.App.Sc., Ph.D., mengapresiasi pelaksanaan seminar nasional dan internasional yang berlangsung secara bersamaan ini karena dapat mendukung perkembangan dan peningkatan Indikator Kinerja Utama 6 tentang program kerja sama dengan mitra kelas dunia dan IKU 5 tentang hasil kerja dosen digunakan untuk masyarakat atau mendapat rekognisi internasional. Peran Universitas Udayana sebagai tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Tahun 2024 dapat dimanfaatkan untuk memperluas kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unud Prof. I Ketut Sudarsana dalam hal ini mengatakan, pertanian berkelanjutan melibatkan teknik yang menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan produksi, dan mengurangi dampak lingkungan negatif. Teknologi seperti irigasi presisi, pertanian vertikal, dan penggunaan energi terbarukan memungkinkan petani memaksimalkan hasil tanpa merusak alam. Melalui pendekatan ini, para wisatawan dapat belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan. Ini menjadikan pertanian tidak hanya sebagai sektor produksi, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang edukatif.
Ia berharap melalui Forum FKPT-TPI dan seminar nasional ini menjadi ajang kolaborasi dan pertukaran informasi dari akademisi untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkompeten dan juga menghasilkan produk barang dan jasa yang bermutu dalam menghadapi Indonesia emas 2045.