Program Studi Sarjana Kimia Universitas Udayana Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Antiseptik dengan Pemanfaatan Ekoenzim di Desa Kedisan, Kintamani

Dalam rangka melaksanakan salah satu kegiatan Tri Dharma Pendidikan Tinggi, Program Studi Sarjana Kimia Fakultas MIPA Universitas Udayana (Unud) melaksanakan kegiatan Pengabdian Tahap II yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Nopember 2024. Sebelumnya telah dilakukan pengabdian tahap I pada tanggal 26 Agustus 2024 tentang sosialisasi dan pelatihan sistem pengelolaan air limbah domestik di Desa Kedisan, Kintamani, Bangli. Kegiatan ini melibatkan Program Studi Kimia Fakultas MIPA Unud sebagai leader yang bermitra dengan P.T. Earth Creative International, Pemda Kabupaten Bangli dan kelompok masyarakat penggiat pariwisata.

Kegiatan Pengabdian ini merupakan rangkaian Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skim Internasional Partnership and Community Engagement (IPCE) yang berjudul ”Implementasi Green Chemistry melalui Konversi Limbah Organik menjadi Ekoenzim, Pupuk Organik Cair dan Pengolahan Limbah Cair Domestik bagi Masyarakat Terkait, Penanggulangan Pencemaran Air Danau Batur di Desa Kedisan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali”.

Kegiatan PkM Tahap II ini diketuai oleh Dr. Drs. I Made Siaka, M.Sc. (Hons) yang bertemakan “Pelatihan Pembuatan Sabun Antiseptik dengan Pemanfaatan Ekoenzim” yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK Desa Kedisan, Kintamani – Bangli. Pelatihan ini diselenggarakan di Balai Desa Kedisan, Kintamani – Bangli.

Pada kegiatan ini, dihadiri oleh Prebekel,  Sekretaris Desa, Ketua BPD dan Aparat Desa, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ibu-ibu PKK (sebagai peserta pelatihan) Desa Kedisan, Kintamani - Bangli, dan Tim Pengabdi dari Program Studi Sarjana Kimia Fakultas MIPA Universitas Udayana (Dosen dan Mahasiswa). Acara dibuka oleh Prebekel Desa Kedisan, Bapak I Nyoman Gama Yana.

Kegiatan pelatihan pembuatan sabun antiseptik ini dipandu oleh Dr. Ni Luh Rustini, S.Si., M.Si. dan Dr. Ni Ketut Ratnayani, S.Si., M.Si. serta dibantu oleh mahasiswa. Pelatihan ini diberikan kepada masyarakat Desa Kedisan, karena di Desa tersebut telah diproduksi ekoenzim secara intensif dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian. Akan tetapi, pemanfaatan ekoenzimnya masih sangat terbatas, sehingga pada PkM Tahap II ini diperkenalkan bahwa ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam pembuatan sabun antiseptik.

Beberapa jenis sabun antiseptik (cair dan padat) yang dibuat pada pelatihan ini diantaranya: sabun cuci piring, hand soap, shower gel, dan sabun mandi padat. Bahan-bahan pembuatan sabun selain ekoenzim adalah texapon, NaCl (garam dapur), Na-sulfat, EDTA, foam booster, MPG, Lexagard P, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak sawit, VCO, gliserin, cocoDEA, madu, NaOH, citrum, parfum/pewarna, dan air suling (aquades).

Pada saat pelatihan berlangsung, terlihat para ibu-ibu PKK sangat antusias dan semangat berlatih membuat semua jenis sabun yang bahan-bahannya telah disiapkan oleh Pemandu Pelatihan. Melalui Pelatihan ini diharapkan ibu-ibu PKK Desa Kedisan dapat melanjutkan membuat sabun antiseptik dengan memanfaatkan ekoenzim di rumah masing-masing atau bekerja berkelompok sehingga mampu memproduksi sabun antiseptik atau menjadikan kewirausahaan dalam skala home industry untuk menambah income.