Jawab Tantangan di Era Serba Instan, Bina Desa Bona Universitas Udayana Gerakkan Campaign #BonaTanpaPlastik
Rabu (05/06/2024) Blahbatuh, Gianyar - Peringati hari lingkungan hidup sedunia, Bina Desa Bona Universitas Udayana menjawab tantangan di era yang serba instan. Pendekatan kepada siswa SDN 3 Bona melalui fun games mengenai pentingnya merawat dan menjaga lingkungan menjadi tendensi utama dalam kegiatan ini, kaderisasi melalui pemberian pemahaman ditanamkan sejak dini mengenai kesadaran menjaga lingkungan terdekat.
Doktrin harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, orang tua yang menjadi teladan pertama sehingga seterusnya akan tetap menjadi kebiasaan yang akan dibawa pada lingkungan luar rumah seperti sekolah dan masyarakat sekitar. Bina Desa Bona hadir untuk ikut mengambil peran, mengemas kegiatan ini dengan campaign #BonaTanpaPlastik, serta didukung melalui aksi nyata Gerakan Tumblerisasi berupa pembagian tumbler di lingkungan SDN 3 Bona termasuk para guru. Hal ini menjadi pengingat untuk selalu melakukan pengawasan sehingga lingkungan sekolah dapat terbebas dari plastik dan menjadi sebuah gaya hidup sehari-hari.
Salah satu manfaat lain dari Gerakan tumblerisasi yang dilakukan adalah sifat tumbler yang awet sehingga dapat digunakan seterusnya dan dapat menggantikan kemasan air mineral sekali pakai. Gerakan ini diharapkan memberikan pengaruh individu kepada lingkungan yang lebih luas sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan kesadaran untuk menekan jumlah konsumsi pemakaian plastik sekali pakai. Jangka panjang dari kegiatan ini diharapkan dapat tercipta lingkungan sekolah yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. Selanjutnya, dapat menginspirasi sekolah lain untuk mengadopsi dan berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan untuk mewujudkan sekolah adiwiyata (mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajarnya).
Kepala sekolah SDN 3 Bona Ni Luh Putu Niawati, S.Pd mendukung penuh dan menyambut baik kegiatan ini. "Kegiatan sosialisasi terkait penggunaan tumbler untuk mengurangi sampah plastik menurut kami sangat positif dan bermanfaat, karena melalui kegiatan ini anak anak diharapkan terbiasa membawa tumbler sebagai tempat air minum, selain itu juga mendorong kebiasaan perilaku (habit) untuk mengurangi penggunaan plastik kemasan kecil yang berpotensi tercecer dan tidak terpilah," ujarnya.
Dukungan pihak sekolah melalui pengawasan untuk membangun sebuah kesadaran para siswa diharapkan terus berlanjut, fasilitas penunjang seperti penyediaan air minum isi ulang di lingkungan sekolah perlu untuk dicanangkan sehingga kesadaran ini langgeng untuk terus berjalan tiap generasinya.