Tingkatkan Kemitraan Multi-Stakeholder dan Dukung Pencapaian SDGs, Kantor Urusan Internasional Unud Hadiri ASEA UNINET di Universiti Sains Malaysia
Universitas Udayana (Unud) yang diwakili oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) menghadiri pertemuan the 19th ASEAN-European Academic University Network (ASEA-UNINET) Plenary Meeting pada tanggal 27 Februari sampai 1 Maret 2024 di University Sains Malaysia (USM), Penang.
The 19th ASEA-UNINET Plenary Meeting tahun ini dihadiri oleh 82 peserta dari sembilan negara anggota ASEA-UNINET yaitu Austria, Filipina, Indonesia, Italia, Jerman, Malaysia, Thailand, Pakistan dan Vietnam. Sebagai undangan kehormatan pada acara pembukaan yaitu H.E. Mag. Andreas Launer, Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary Republik Austria untuk Malaysia, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Penang, Wanton Saragih, Prof. Dr. Azlinda Azman, Dirjen Pendidikan Tinggi Malaysia, Wakil Rektor University Science Malaysia, Prof. Dato. Seri Ir. Dr. Abdul Rahman Mohamed, dan President ASEA-UNINET, Prof. Dato’ Gs. Dr. Narimah Samat. Hadir pula secara daring Prof. Dr. Martin Polaschek, Austrian Minister of Education, Science and Research dan Prof. Dr. Hermann Mückler, President of the Federation of Austrian-Foreign Societies.
Seusai acara pembukaan, kegiatan di hari pertama ASEA-UNINET di USM, Penang dilanjutkan dengan pemaparan pemakalah kunci pertama oleh Emeritus Prof. Dato’ Dr. Morshidi Sirat yang merupakan Advisor to the Education Malaysia Global Services (EMGS) yang mengupas tentang penelitian di pendidikan tinggi pasca pandemi dimana saat ini diperlukan kerjasama internasional yang lebih massif lagi bagi negara-negara yang terletak di Eropa dan Asia agar dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat yang lebih luas. Pembicara kunci kedua yaitu Prof. Dr. Abd Karim Alias selaku Principal Fellow dari Centre for Academic Advancement & Flexible Learning (CAFEL), Universiti Tenaga Nasional (UNITEN) kemudian mengajak para peserta untuk menggali lebih dalam lagi strategi penelitian untuk ekosistem masa depan bagi dunia pendidikan seusai pandemi.
Selain dua topik diatas, topik-topik lain yang dibahas pada pertemuan tahun ini diantaranya keterlibatan alumni ASEA-UNINET dalam pengembangan jejaring, humanisme digital sebagai penggerak untuk menjawab kebutuhan mendesak untuk pendekatan sosio-teknis holistik terhadap perkembangan terkini dalam ilmu komputer dan kecerdasan buatan, peluang pendanaan ASEA-UNINET untuk penelitian, strategi perluasan jumlah universitas Eropa sebagai anggota di ASEA-UNINET, dan diversifikasi dan dampak skema pendanaan Eropa dan nasional untuk kerjasama akademik antara Asia Tenggara dan Eropa.
Selain pembahasan mengenai hal tersebut diatas, disampaikan bahwa ASEA-UNINET menyediakan berbagai kesempatan beasiswa dan program mobility tidak hanya bagi mahasiswa maupun bagi peneliti dalam berbagai skema, baik dalam bidang natural science maupun social science. Pada Plenary Meeting tahun ini juga dilaksanakan pemilihan President ASEA-UNINET 2024, presentasi dan voting bagi calon kandidat peserta Asea-Uninet serta penganugrahan Bernd Rode Award 2024 bagi peneliti muda dan senior yang telah berkontribusi untuk bidang yang terkait dengan pengembangan keilmuan dan merupakan hasil kerjasama dengan Asea-Uninet. Kegiatan meeting juga diselingi dengan kegiatan budaya dan ramah tamah serta kegiatan campus tour memperkenalkan berbagai fakultas dan fasilitas yang dimiliki USM.
Gerhard Volz, Kepala Departemen Kerjasama Internasional Pendidikan Tinggi di OeAD, sebuah agensi pendidikan dan internasionalisasi Austria menyebutkan bahwa dibandingkan seluruh negara ASEAN yang menjadi anggota ASEA-UNINET, Indonesia merupakan negara terbanyak yang mengirimkan mahasiswa ke Eropa khususnya Austria dan merupakan negara yang menjadi tujuan terbanyak dari pelajar dan pengajar Austria. Pihak OeAD dan ASEA- UNINET mendorong lebih banyak lagi pelajar dan peneliti dari Indonesia untuk dapat mempergunakan kesempatan sebaik-baiknya berbagai beasiswa studi dan penelitian yang ditawarkan.
Senja Pratiwi, Ph.D, Koordinator KUI mewakili Unud berkesempatan bertemu dan berdiskusi dengan mitra dari Eropa maupun Asean serta mempromosikan berbagai program internasional baik short course, exchange, summer maupun winter course KUI maupun berbasis prodi yang dimiliki Unud serta UNISERF Grant yang merupakan peluang baik bagi peneliti Unud dan peneliti asing dalam jejaring ASEA-UNINET untuk berkolaborasi melakukan penelitian yang tidak hanya bermanfaat bagi institusi tetapi juga bagi negara-negara yang terlibat.
Melalui networking tersebut Senja menyebutkan bahwa partisipasi aktif Unud dalam ASEA-UNINET merupakan sebuah langkah nyata Unud untuk menjadi semakin dikenal di kancah internasional agar dapat menjadi pilihan dan menjaring lebih banyak lagi mahasiswa dan peneliti asing untuk studi dan melakukan penelitian di Unud. Selain sebagai bagian dari internasionalisasi Unud, Senja juga berharap melalui ASEA-UNINET, kerjasama Unud dengan berbagai universitas di ASEAN dan Eropa dapat menciptakan inovasi dan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi Indonesia dan dunia seperti perubahan iklim dan embangunan berkelanjutan.
Pihak ASEA-UNINET menyambut baik berbagai promosi dan tawaran kerjasama internasional dari Unud dan akan menempatkan berbagai informasi dari Unud tersebut untuk dipromosikan di slot website mereka dan berharap Unud lebih aktif lagi dalam menjalin berbagai kerjasama dan menjalankan program dengan universitas anggota ASEA-UNINET lainnya.