Promosi Doktor S3 Ilmu Pertanian
Jumat, 31 Juli 2015. Program Pascasarjana kembali mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Promovenda Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP, dari Program Doktor Ilmu Pertanian dengan disertasinya yang berjudul ” PEMANFAATAN SYCANUS A URANTIACUS ISHIKA W A ET OKAJIMA (HEMIPTERA:REDUVIIDAE) SEBAGAI PREDATOR HAMA PEMAKAN DAUN KUBIS PLUTELLA XYLOSTELLA L. (LEPIDOPTERA:PLUTELLIDAE) DAN CROCIDOLOldlA PAVONANA FAB. (LEPIDOPTERA:PYRALIDAE) “. Acara sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).
Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, M.S menyerahkan penghargaan kepada Promovenda Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, M.P sebagai tanda lulus ujian terbuka program doktor
Dalam disertasinya dinyatakan bahwa Sycanus aurantiacus adalah spesies baru yang ditemukan pada tahun 2004 oleh Ishikawa pada pertanaman kubis di Desa Pancasari Bali. Serangga tersebut diketahui menjadi predator hama pemakan daun kubis terutama Plutella xylostella danCrocidolomia pavonana yang merupakan hama utama pertanaman kubis di Bali. Berkaitan dengan itu penelitian dilakukan secara umum bertujuan untuk mengetahui potensi dan peranan predator S. aurantiacus dalam mengendalikan populasi kedua hama tersebut.
Penelitian dilakukan melalui survei, percobaan lapangan dan percobaan laboratorium. Percobaan laboratorium di laksanakan di Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, serta Laboratorium Taksonomi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, dan di Museum Zoologi, UPI, Bogor.
Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan populasi S. aurantiacus tergolong rendah, namun dari aspek biologi (siklus hidup, lama hidup imago dan keperidian), preferensi dan tanggap fungsional terhadap larvaP. xylostella dan C. pavonana bahwa S. aurantiacus mempunyai kapasitas yang baik sebagai predator P. xylostella dan C. pavonana. Siklus hidup S. aurantiacus pada mangsa Tenebrio molitor adalah 84 – 91 hari. Lama hidup imago betina 82,7 ± 11,7 hari. Imago betina S. aurantiacus mampu meletakkan rata-rata 7,7 kelompok telur. S. aurantiacus lebih memilih larva P. xylostella sebagai mangsa dibandingkan larva C.pavonana dan larva T. molitor baik pada uji preferensi dengan pilihan maupun tanpa pilihan. Tanggap fungsional S. Aurantiacus terhadap ketiga mangsa menunjukkan tanggap fungsional tipe II. Analisis regresi non-linier diperoleh nilai dugaan untuk parameter a dan Th terhadap mangsa P. xylostella, C.pavonana, dan T molitor berturut turut adalah 0,19 dan 1,67; 0,20 dan 1,91; serta 0,09 dan 2,20. Pergantian serangan P. xylostella oleh C. pavonana terjadi ketika tanaman berumur delapan minggu setelah tanam. Sebelum tanaman kubis membentuk krop, populasi didominasi oleh P. xylostella dan setelah terbentuk krop didominasi oleh C. pavonana. Tanggap predator S. aurantiacus terhadap pola suksesi serangan P. xylostella dan C. pavonana pada pertanaman kubis cukup bagus, terlihat dari kemampuan S. aurantiacus dalam menekan populasi P. xylostella dan C. pavonana.
Pada penelitian ini, telah diketahui bahwa serangga S. aurantiacus rnemiliki potensi untuk mengendalikan serangan hama kubis P. xylostella dan C. pavonana, namun demikian, keefektifan S. ourantiacus sebagai predator perlu diuji dalam seka la lapangan yang lebih luas. (pps.unud/IT)