Fakultas Pariwisata Unud Menerima Kunjungan Program Studi Magister Kajian Pariwisata UGM, Bahas Peluang Kerja Sama
Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana (Unud) didampingi Bidang Kerja Sama Dalam Negeri, dan Ketua Program Studi S2 Kajian Pariwisata Unud menerima kunjungan tamu dari S2 Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), bertempat di Gedung Pascasarjana, Kampus Sudirman Unud, Selasa (05/12/2023). Rombongan UGM terdiri dari Koordinator Program Studi S2 Kajian Pariwisata Dr. Dyah Widyastuti; dan dua dosen mereka yang ingin mengikuti kuliah sit in di S2 Kajian Pariwisata Unud.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat kerja sama yang sudah terbangun di antara dua lembaga. "Setahun lalu kita sudah sepakat dengan PKS. Mudaha-mudahan tahun depan kita bisa memulai implementasi yang lebih konkret seperti kerja sama riset dan publikasi," ujar Dr. Dyah dalam sambutan awalnya.
Sebagai satu satunya Fakultas Pariwisata di PTN, pihak UGM memandang kolaborasi dengan Pariwisata Unud menjadi skala prioritas. Pihaknya mengakui bahwa tidak mudah menjadikan semua program studi kepariwisataan ke dalam satu wadah fakultas. "Tidak mudah proses tersebut. Meskipun UGM memiliki Program Studi Pariwisata di semua jenjang, namun sampai saat ini kami belum bisa mengarahkannya menjadi satu payung fakultas," papar Prof. Janianton Damanik.
Dalam diskusi dibahas beberapa peluang kerja sama riset dan publikasi yang paling memungkinkan untuk digarap ke depan. Salah satunya adalah kerja sama riset skim RKA Dikti. UGM sebelumnya sudah berhasil menjalankannya dengan 3 Perguruan Tinggi di Indonesia. Berikutnya hal tersebut bisa dilakukan dengan Fakultas Pariwisata Unud.
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pariwisata, Nyoman Sukma Arida, menyambut baik kunjungan rombongan Magister Kajian Pariwisata UGM dalam rangka memperkuat kerja kerja sama ke depan. "UGM merupakan mitra strategis kami. Banyak dosen Fakultas Pariwisata Unud merupakan alumni UGM dan hal ini dapat menjadi basis awal dalam melakukan kerja sama konkret ke depan. Pariwisata Bali pun membutuhkan pemikiran-pemikiran konstruktif semua akademisi termasuk pihak UGM," ujarnya.