Asesor LAM-PTKes Melakukan Asesmen Lapangan di Program Studi dan Profesi Fisioterapi Universitas Udayana
Denpasar - Program Studi dan Profesi Fisioterapi Univesitas Udayana menerima Tiga Asesor dari LAM-PTKes dalam rangka Asesmen lapangan, Kamis (12/12/2019). Kunjungan diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. I Nyoman Gde Antara didampingi Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. I Ketut Suyasa di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Asesor yang hadir dalam asesmen kali ini adalah Totok Budi Santoso, S.ST. FT., MPH dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Budi Utomo, SKM, SST.FT., M.Kes dari Poltekes Surakarta, dan Dr. Tiar Erawan., S.FT, Physio, M.Kes. dari Poltekes Makassar. Dalam assesmen ini juga hadir Direktur Rumah Sakit Universitas Udayana, RS Mangusada, RS Wangaya, RS Sanglah, Direktur Pascasarjana, Ketua UPT Perpustakaan, dan perwakilan LPPM, LP3M, USDI.
Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. I Ketut Suyasa menyampaikan harapannya selain mnantinya mendapatkan nilai terbaik dalam asesmen pada program studi dan profesi fisioterapi, tetapi juga diharapkan lulusan fisioterapi Universitas Udayana dapat berguna dan diterima di masyarakat. Program Studi Fisioterapi merupakan Program Studi termuda di Fakultas Kedokteran, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi halangan bagi lulusannya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. I Nyoman Gde Antara, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan harapannya agar program studi fisioterapi mendapatkan nilai sebagaimana yang diharapkan. Pimpinan untuk berupaya untuk mempertahankan akreditasi Universitas Udayana dan mendorong Program Studi yang sudah mendapat nilai A untuk melakukan akreditasi internasional.
Totok Budi Santoso selaku ketua tim asesor menyampaikan PS Fisioterapi Universitas Udayana merupakan salah satu dari lima perguruan tinggi pertama yang mendapatkan izin Profesi Fisioterapi. Ini merupakan keuntungan bagi Universitas Udayana dalam penilaian akreditasi kali ini. Nantinya beberapa universitas dari Australia akan melakukan praktek fisioterapi di Indonesia dan Bali direncanakan untuk menjadi daerah pertama yang akan dikunjungi. Dengan demikian diharapkan fisioterapi di Universitas Udayana dapat bersaing dengan fisioterapi dari Australia. (HM)