FIB Unud Gelar Lokakarya Penyusunan Proposal Penelitian dengan Narasumber dari UGM
Dekan FIB Prof Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. (kanan) saat membuka acara lokakarya.
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian, Rabu dan Kamis (27/03-28/03), bertempat di Ruang Ir. Soekarno kampus setempat.
Sebagai nara sumber pada kegiatan kali ini adalah dosen Universitas Gajah Mada Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si., Ph.D. dengan moderator Dr. Industri Ginting Suka, M.S. Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 peserta yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan I, II, dan III, para koordinator program studi, Ketua dan sekretaris UPMF, ketua lab, TIM UPMF, Anggota TPPM, dosen, dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
Peserta lokakarya.
Apresiasi untuk Lokakarya dan Narasumber
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., dalam sambutannya mengapresiasi acara Lokakarya Pelatihan Penyusunan Proposal yang diisi oleh putra Bali dengan segenap pengalaman penelitian tingkat Internasional tersebut.
“Keterampilan menulis proposal pasti akan dilalui oleh para peneliti dan calon peneliti yang nantinya akan bergelut di dunia akademis,” ujar Dekan Prof. Sutji.
Sebagai calon peneliti, usaha untuk meningkatkan intuisi dan kepekaan dalam menangkap berbagai perubahan juga sangat diperlukan.
“Sebagai contoh kasus, wilayah Ubud sebagai destinasi pariwisata dunia selama ini hanya diteliti dari aspek kerajinan dan modal kapital yang dimilikinya, belum ada inovasi penelitian untuk meninjau secara lebih mendalam sumber daya manusia masyarakat Ubud dalam mengembangkan pariwisata sehingga tidak kehilangan jati diri,” ujar Prof Suci.
Terpaku pada Area Studi
Menurut narasumber, Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si., Ph.D. kebanyakan peneliti bidang humaniora kurang menempatkan ilmu humaniora dalam konteks perubahan. Peneliti masih terpaku pada area studi dan kurangnya terobosan baru dalam pengembangan ilmu dan studi.
Dr. Pande dan moderator Dr. Ginting.
“Para ilmuwan dari bidang humaniora memiliki rasa minder mengenai area studi dan area riset yang bisa dikembangkan,” ungkap peneliti Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM ini.
Tantangan dan peluang ilmu humaniora diantaranya perubahan dan transformasi masyarakat, orientasi masyarakat, kelompok milenial, disruptif era, disruptif informasi, globalisasi, glokalisasi dan desentralisasi, serta transformasi masyarakat, dan lain sebagainya.
Antara Penelitian dan Proposal
Penelitian adalah suatu proses sistematis dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menyelesaikan suatu masalah. Proposal sebagai instrumen mengatur dan mengukur rencana pelaksanaan penelitian.
Pada kegiatan ini narasumber membagikan strategi dalam pembuatan proposal dan problematika penyusunan proposal, serta langkah pembuatan theoritical framework yang baik.
Peserta lokakarya.
Pande Kutanegara juga menjelaskan alasan-alasan mengapa proposal ditolak, di antaranya kajian pustaka dan kerangka teori yang sudah ketinggalan zaman, metode dan prosedur ilmiah yang diajukan tidak sesuai dengan tujuan yang dituliskan, peneliti tidak memiliki pengalaman atau background pendidikan bukan bidang yang diteliti, serta aspek anggaran yang diajukan tidak detail dan tidak mencerminkan pelaksanaan penelitian.
Kegiatan lokakarya berlangsung lancar mendapat perhatian antusias dari peserta (DM/EG)