SEMINAR NASIONAL SASTRA DAN BUDAYA: SASTRA DAN BUDAYA SEBAGAI LANDSAN MULTIKULTURALISME
Pembukaan Seminar Nasional Sastra dan Budaya II oleh Prof.Dr. Ni Luh Sutjiati Bratha bersama dengan Ketua Panitia Dr.Dra I Gusti Ayu Gede Sisiowati,M.A.
Denpasar – Jum’at (26/05), Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali selenggarakan Seminar Nasional Sastra dan Budaya II di Gedung Prof. Dr. Ida Bagus Mantra lantai 4 Auditorium Widya Sabha Mandala. Seminar kali ini mengusung tema “Pengembangan Pengetahuan Sastra dan Budaya Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Apresiasi Terhadap Keanekaragaman Budaya Bangsa”.
“Tema ini menjadi sangat penting karena kita bisa memahami hubungan yang sangat erat antara sastra dan budaya, sehingga muncul pemahaman dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya untuk mewujudkan multikulturalisme.” tutur Prof.Dr. Ni Luh Sutjiati Bratha, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Budaya saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, multikulturalisme adalah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individu maupun kelompok. Perbedaan dan persamaan sastra dan budaya dipandang sebagai landasan dalam multikulturalisme. Sehingga sangat perlu sebagai akademisi untuk mempelajari tentang sastra dan budaya.
Manneke Budiman,M.A., Ph.D dan Prof.Dr. I Wayan Rai saat foto bersama dengan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Univrsitas Udayana serta tim ISBI Tanah Papua
Tidak hanya dari civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, seminar kali ini juga turut menghadirkan dosen dan Guru Besar dari beberapa Universitas di Indonesia seperti Manneke Budiman,M.A., Ph.D dosen dari Universitas Indonesia dan Prof.Dr. I Wayan Rai, Rektor Institute Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua yang juga sekaligus sebagai pemakalah utama.
SNSB II kali ini akan berlangsung selama dua hari ( Jum’at dan Sabtu) dengan jumlah 62 pemakalah dari berbagai latar belakang seperti dosen, guru, dan seniman. Seminar ini akan dilaksanan secara parallel dengan judul dan tema yang berbeda-berbeda. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat Indonesia dalam menginterpretasikan hubungan antara sastra dan budaya sehingga muncul pemahaman dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya untuk mewujudkan multikulturalisme. (Isma)