KELUARGA MAHASISWA ILMU SEJARAH (KEMAS) PERINGATI HARI BUMI DENGAN TANAM MANGROVE
Penyerahan bibit pohon mangrove dari Komunitas Green Habitat ke Ketua Program Studi Ilmu Sejaarah dan Ketua Himaprodi Ilmu Sejarah.
Badung – (Sabtu – 22/04), Dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Ilmu Sejarah (KEMAS) lakukan aksi tanam pohon mangrove di wilayah sekitar Kampoeng Kepiting, Jalan By Pass Ngurah Rai, Badung. Terselenggaranya acara yang bertemakan “Save A Tree For You and Us” ini juga didukung oleh Komunitas Green Habitt yang merupakan salah satu komunitas pecinta Alam di Bali.
Hari Bumi adalah hari dimana banyak orang di dunia memepringatinya dengan melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan seperti menanam pohon. Menanam pohon adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk penghijauan bumi. Usia bumi yang sudah semakin tua, dirasa perlu untuk dilakukan peremajaan. Pemanasan global yang terjadi saat ini tidak lain adalah disebabkan karena semakin sedikitnya tanaman pohon di bumi, dan produksi oksigen yang semakin sedikit, ditambah dengan efek rumah kaca.
“Tujuan dari kegiatan ini yang pertama adalah karena ini memang program kerja Himaprodi Sejarah, di Bidang Sosial. Yang kedua adalah kita ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Sejarah itu bukan hanya bisa bergerak pada kajian sejarah saja namun kita juga bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bumi kita. Salah satunya adalah dengan menanm pohon mangrove ini” kata Mila Yefriza Ketua Himaprodi Ilmu Sejarah Faukultas Ilmu Budaya Universitas Udayana saat temui setelah acara tanam mangrove.
Penanaman bibit pohon mangrove oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah dengan Komunitas Green Habitat
Selain mahasiswa dan aktivis pecinta alam, dosen-dosen Program Studi Ilmu Sejarah juga turut hadir dalam acara penanaman mangrove. Dra. Anak Agung Ayu Rai Wahyuni, M.Si. Kepala Program Studi Ilmu Sejarah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tanam pohon mangrove.
“Tidak hanya bisa menanam saja, melainkan mahasiswa juga harus bisa menjaga tanaman sampai tanaman tersebut sampai benar-benar tumbuh. Diharapkan kerjasama dengan komunitas ekstra kampus seperti Green Habitat tidak sebatas pada kegiatan tanam pohon saja, melainkan bisa berlanjut pada kegitan-kegiatan selanjutnya.” tambahnya.
Selain menanan, Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah ini juga akan melakukan perawatan pohon manrove. “Perawatan pohon ini dirasa perlu dilakukan, sebab untuk pertumbuhan pohon mangrove sendiri juga bisa dikatakan sangat lama. Pohon mangrove juga rentan mati jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu kami dari mahasiswa sejarah dan komunitas Green Habitat akan berupaya untuk melakukan perawatan mangrove. Paling tidak sebualan dua kali kita lakukan” ujar Mila lagi. (isma)