Kunjungan BRIN “Riset itu adalah Investasi” Kerjasama Unud
Universitas Udayana menerima kunjungan Tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertempat di Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman Denpasar, Jumat (11/03/2022). Kunjungan Tim diterima oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Unud bersama Direktur Pascasarjana, para Wakil Direktur, para Koprodi di lingkungan Pascasarjana dan jajaran terkait. Kunjungan ini dalam rangka inisiasi kerjasama dalam mengembangkan potensi Keanekaragaman Hayati Indonesia oleh BRIN.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi Prof. I Putu Gede Adiatmika dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas peluang kerjasama yang ditawarkan oleh BRIN terkait dengan pembentukan Local Champion 100 Doktor Berkualitas dalam bidang Biodiversity dalam rangka pengembangan keanekaragaman hayati. Tentunya Universitas Udayana akan mendukung peluang kerjasama ini sehingga kerjasama ini dapat berlanjut tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga Tri Dharma Perguruan Tinggi yang lainnya. Hal yang menarik dari peluang kerjasama ini adalah menggunakan Field Station yang berlokasi di Bali Barat dimana Pascasarjana juga memiliki kerjasama yang berlokasi di Bali Barat sehingga bisa berjalan bersama.
Direktur Pascasarjana Prof. Ir. Linawati, M.Eng.Sc.,Ph.D mengucapkan terima kasih telah datang ke Universitas Udayana. Hal ini merupakan Prospek kerjasama yang luar biasa. Kerjasama ini dapat dilakukan pada semua bidang dan apa yang akan kita kerjasamakan, kami siap. Kami akan memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa terutama di Pascasarjana.
Sementara Ketua Tim dari BRIN Dr. Wawan Sujarwo menyampaikan kegiatan ini rencananya diajukan dengan skema Pinjaman Luar Negeri (PLN) yang sudah diinisiasi sejak tahun 2021. Sehingga ada semacam dorongan bagi peneliti – peneliti atau SDM periset menghasilkan lisensi, paten dan lain sebagainya. Harapannya dapat menggenerade value karena seperti yang diungkapakan Kepala BRIN, "Riset itu adalah investasi". Saat ini BRIN sedang mengembangkan Stasiun Riset yang tersebar di 25 titik lokasi di Indonesia salah satunya ada di Bali. Kami mengidentifikasi beberapa stakeholder di level Kementerian selain KLHK karena dari 25 titik lokasi Field Station tersebut, sekitar 80 persennya adalah area konservasi. Ketua Tim berharap setelah 5 tahun program berjalan, Local Champion yang lahir mampu mengembangkan Stasiun Riset ini kedepannya.