Sebagai Upaya Nyata Pengembangan pengetahuan dan lahan pertanian, Pelaksanaan Tumpek Wariga rutin di KPFP
Sabtu, (2/2/2024). Segenap civitas akademika Fakultas Pertanian (FP Unud) kembali menggelar upacara Tumpek Wariga di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Udayana (KPFP Unud), beralamat di Jl. Pulau Moyo No.16X, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Tidak hanya dosen, pegawai serta mahasiswa pun turut memeriahkan perayaan Tumpek Wariga yang diperingati setiap enam bulan sekali pada Saniscara (Sabtu) kliwon wuku wariga.
Secara ringkas, perayaan Tumpek Wariga dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan pada tanaman yang menjadi sumber kehidupan dan doa agar tumbuhan bisa berbuah lebat, berbunga, serta memiliki hasil yang berkualitas. Momen ini juga kerap dikenal sebagai Tumpek Pengatag, Tumpek Uduh, atau Tumpek Bubuh. Bukan hanya itu, upacara ini menjadi simbolis dalam menyambut 25 hari menuju hari raya Galungan.
Upacara pun turut dihadiri oleh koordinator produksi KPFP, Ir. I Gusti Alit Gunadi, M.S. Dosen teknologi pengairan itu menjelaskan jika persembahyangan bersama menjadi rangkaian utama, dimana terdapat salah satu langkah spesifik menarik yang bisa diterangkan secara akademis.
“Ada proses yang bisa diterangkan secara akademis nanti biasanya tanaman itu diketok-ketok. Apa maknanya itu? Jadi maknanya itu adalah melakukan stres kepada tanaman sehingga fase generatifnya terpacu sehingga jadilah bunga,” terangnya.
Tidak hanya sembahyang bersama, nantinya juga dilakukan kegiatan treatment pada tanaman serta memohon pada tanaman agar segera berbuah. Hal tersebut memiliki makna, kita diharuskan memelihara tanaman guna menghasilkan nilai untuk tersedianya pangan bagi masyarakat.
Pria yang juga masih aktif mengajar sebagai Dosen Agroekoteknologi tersebut mengatakan selain karena menjadi salah satu fasilitas yang dimiliki FP. Kebun percobaan dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan upacara Tumpek Wariga karena di kebun inilah tanaman yang dikelola pihak fakultas dipusatkan.
Prof. Dr. Ir. Ketut Budi Susrusa, M.S. selaku ketua pengelola KPFP turut memberikan tanggapannya, dimana banyak program yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan di kebun tersebut untuk memfasilitasi mahasiswa pada bidang budidaya tanaman menggunakan teknologi rumah kaca.
Dalam perkembangannya Fakultas Pertanian berencana untuk mengembangkan berbagai program termasuk pelatihan hidroponik dan klinik tanaman bagi masyarakat umum. “Kemudian juga akan dikembangkan, untuk KPFP ini bisa diakses oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) guna memperkenalkan bagaimana cara berbudidaya pertanian. Sebab anak-anak di perkotaan, jarang mereka bersentuhan langsung dengan cara memproduksi tanaman pangan,” ujar dosen program studi Agribisnis tersebut.
Pelaksanaan upacara Tumpek Wariga di KPFP, diharapkan bisa menjadi upaya nyata dalam mengembangkan pengetahuan dan pemanfaatan lahan pertanian. “Jadi ada rasa bersyukurnya disana, dari rasa bersyukur itu bagaimana kita tetap mencintai pertanian. Kemudian kita ucapkan terima kasih, memohon agar pada saat diperlukan tanaman itu bisa menghasilkan sesuai dengan harapan,” tutup Prof. Budi Susrusa.