Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD(KHOM) KEMBALI MEMANGKU JABATAN REKTOR UNUD (2009-2013)
Prof. Dr. dr. I Made Bakta, SpPD (KHOM), Kamis (1/10) sore, telah dilantik secara resmi di Aula Depdiknas, Jakarta, Rektor Unud dilantik bersamaan dengan Rektor Universitas Andalas Padang, Universitas Bengkulu dan ISI Surakarta, 4 Direktur Politeknik, dan 8 Pejabat Eselon II Depdiknas. SK Pengangkatan Rektor Unud telah ditandatangani Presiden RI tanggal 4 Juni 2009, tetapi Depdiknas mencari waktu yang tepat untuk melakukan pelantikan, menunggu pelantikan beberapa Rektor, agar bisa lebih efisien. Mendiknas, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA., dalam pidato pelantikannya secara khusus meminta Universitas Udayana dan juga Universitas Andalas agar bekerja keras untuk mencapai Universitas berkelas dunia (World Class University), atau setidak-tidaknya mencapai rangking di Asia. Untuk itu, diminta agar potensi perguruan tinggi di Indonesia terus menerus dikembangkan seoptimal mungkin. Kemungkinan pada saatnya nanti dapat masuk jajaran elit perguruan tinggi kelas dunia. Patut diketahui bahwa pada tahun 2009, sistem penjaminan mutu di Unud tercatat pada rangking 6 besar dari sekitar 2800 perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini merupakan suatu basis dan potensi Unud berkembang menjadi "World Class University". Untuk itu Unud telah diminta untuk ikut terlibat dalam "Intensive Training Assistance". Hal kedua yang merupakan arahan Mendiknas adalah pengelolaan keuangan. Setiap perguruan tinggi harus terus menerus perbaikan tata kelola keuangan. Proses pelaksanaan anggaran harus didorong sehingga tidak terjadi sisa anggaran pembangunan (SIAP). Akuntabilitas tatakelola keuangan harus terus menerus diperbaiki sehingga laporan keuangan Depdiknas saat ini, wajar dengan perkecualian, tahun depan harus mencapai wajar tanpa perkecualian. Hal ketiga yang disampaikan Mendiknas, bahwa draft Renstra Depdiknas 2009-2014 telah ditetapkan. Diminta seluruh perguruan tinggi menyesuaikan program pengembangannya sehingga sinkron secara nasional. Hal ini sangat penting sehingga terjadi kesinambungan dalam pembangunan pendidikan nasional. Hal selanjutnya yang menjadi arahan Mendiknas adalah masalah pembangunan karakter. Mendiknas meminta perguruan tinggi secara sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan karakter di kalangan mahasiswa. "Pembangunan karakter dan budi pekerti adalah hal yang sangat esensial dalam pembangunan bangsa". Untuk itu menteri meminta kepada semua perguruan tinggi di Indonesia, jangan hanya memberikan perhatian yang sungguh-sungguh pada pengembangan kecerdasan, tetapi juga memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam pengembangan karakter. Dengan demikian lulusan perguruan tinggi menjadi insan yang cerdas, berkarakter yang baik, kreatif dan inovatif. Rektor Unud, Prof. Dr. dr. I Made Bakta.